IPS

Pertanyaan

tuliskan 15 adat istiadat masyarakat Sunda

1 Jawaban

  • Ngeyeuk Sereuh (Apabila ngeueyeuk sereuh ini tidak dilakukan, maka seserahan tersebut dilakukan ketika sebelum dimulai nya akad nikah sang pengantin) :
    Dipimpin oleh pengeyeuk.
    Pengeyeuk Mewejang kepada kedua calon mempelai agar memohon doa restu, dan meminta izin kepada kedua orang tua, dengan mengasihi nasihat melalui benda yang telah disediakan, seperti pangridanan, parawanten, dan lain sebagainya.
    Diikuti dengan kagu kidung oleh pengeyeuk
    Agar hidup sejahtera, disawer oleh gumpalan beras
    Dikeprak-keprak dengan sapu lidi disertai dengan nasihat, agar dapat memupuk kasih sayang dan giat dalam bekerja.
    Membuka kain berwarna putih pengeyeuk. Melambangkan bahwa rumah tangga yang akan di didik masih bersih dan belum terkena noda.
    Saling mengasihi satu sama lain, dan dapat menyesuaikan diri.
    Calon pengantin pria membelah buah pinang dan mayang jambe. Agar keduanya saling mengasihi dan dapat menyesuaikan diri masing-masing.
    Calon pengantin pria menumbukkan alu kedalam lumpang sebanyak 3 kali.
    Seserahan, (Sekitar 3-7 hari sebelum pernikahan dimulai). Calon pengantin pria membawa pakaian, perabot rukah tangga, perabot dapur, makanan, uang, dan lain sebagainya
    Tunangan, ini dilakukan untuk ‘patuker bebeur tameuh’, yaitu penyerahan ikat pinggang yang berwarna polos atau berwarna pelangi kepada sang gadis.
    Lamaran Nikahan, yang dilaksanakan oleh kedua orang tua calon mempelai dengan keluarga terdekat, dan disertai oleh seseorang yang telah berusia lanjut untuk memimpin upacara. Membawa lamareun atau sirih pinang komplit, separangkat pakaian wanita, uang. Tidak harus membawa cincin, jika membawa cincin, biasanya cincin yang dibawa itu berupa meneng, yang mana melambangkan kemantapan dan keabadian.
    Nendeun Omong, yaitu bicaraan orang tua/utusan pihak laki-laik yang berminat untuk mempersunting seorang wanita.
    Membuat Lungkun, dua lembar daun sirih yang bertangkai saling dihadapkan, digulung supaya menjadi satu, kemudian diikat dengan benang kanteh
    Diriringi oleh kedua orang tua dan para tamu yang hadir, Memiliki makna, agar suatu saat nanti rezeki yang diperoleh apabila berlebihan dapat dibagikan kepada saudara-saudara, dan handai taulan.
    Berebut Uang yang disawer dibawah tikar, hal tersebut melambangkan berlomba mencari rezeki, dan disayang oleh keluarga.
    Upacara adat pernikahan suku sunda, penjemputan calon mempelai pria dari utusan pihak mempelai wanita, ngebahageaken, ibu dari calon mempelai wanita menaymbut dengan melempar bunga melati kepada calon mempelai pria, setelah itu didampingi oleh kedua orang tua salong mempelai wanita untuk menuju ke pernikahan.

Pertanyaan Lainnya