Jenis sel darah trombosit eritrosit leukosit Sebutkan bentuk nukleus dan fungsinya
Biologi
marianamitra43
Pertanyaan
Jenis sel darah trombosit eritrosit leukosit Sebutkan bentuk nukleus dan fungsinya
1 Jawaban
-
1. Jawaban erwinkosasih
1. Eritrosit (Sel Darah Merah)

Eritrosit disebut juga sebagai sel darah merah. Warna merah pada eritrosit disebabkan oleh adanya hemoglobin. Hemoglobin tersusun dari senyawa besi hemin dan suatu jenis protein, yaitu globin. Peranan utama eritrosit adalah sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Peranan lain eritrosit adalah menjaga keseimbangan asam-basa cairan darah dan juga mengangkut O2 di dalam tubuh. Setiap molekul hemoglobin (Hb) mengandung 4 atom besi dan setiap atom besi dapat mengangkut 1 molekul oksigen (O2). Molekul-molekul oksigen tersebut diangkut oleh Hb dalam bentuk oksihemoglobin.
Jumlah eritrosit pada seorang pria dewasa ± 5.400.000 sel per mm3 dan pada seorang wanita dewasa ± 4.800.000 sel per mm3. Diameter sel-sel ini sekitar 7 mikron dengan ketebalan 2 mikron, sedangkan kadar hemoglobin normal berkisar antara 14 sampai 16 gram per 100 milimeter darah.
Pembentukan eritrosit terjadi di dalam sumsum tulang pipih (tulang belakang) dan tulang pipa. Umur eritrosit rata-rata 120 hari, setelah itu akan dihancurkan di dalam limpa dan hati. Kurang lebih 3 juta sel yang dihancurkan setiap detiknya dan sebanyak itu pula harus dihasilkan eritrosit yang baru. Senyawa hemin dari hemoglobin yang sudah dihancurkan diubah menjadi pigmen empedu berupa biliverdin dan bilirubin. Sebagian besar zat besi dari penghancuran haemoglibin tersebut diangkut kembali ke dalam sumsum tulang untuk pembentukan eritrosit baru.
2. Leukosit (Sel Darah Putih)
Leukosit atau sel darah putih tidak mengandung pigmen, diameternya rata-rata lebih besar daripada eritrosit, yaitu berkisar antara 8 sampai 15 mikron dan masing-masing mengandung inti sel. Pembentukan leukosit terjadi pada limfa, kelenjar-kelenjar limfoid, dan sumsum merah pada tulang. Pada seorang dewasa dalam keadaan normal, jumlahnya lebih kurang 5.000 sampai 10.000 sel per mm3 darah.
Jumlah leukosit dapat meningkat dengan cepat pada penderita penyakit tertentu, keadaan ini disebut leukositosis, misalnya pada penderita radang paru-paru. Pada penderita leukimia, jumlah leukosit dapat mencapai 1 juta per mm3 atau lebih dan ini sangat berbahaya karena sel-sel pada sumsum tulang yang menghasilkan eritrosit digantikan oleh sel-sel leukimia sehingga menghambat pembentukan eritrosit.
Lain halnya dengan penyakit tipus, jumlah leukosit menurun karena penyakit ini merusak jaringan-jaringan limfoid yang banyak terdapat pada dinding usus. Kekurangan sel-sel darah putih ini disebutleukopeni.
Leukosit dikelompokkan berdasarkan keberadaan butiran-butiran yang terdapat pada cairan selnya menjadi agranulosit, yaitu leukosit yang tidak memiliki butiran-butiran sehingga cairan sel jernih, tetapi memiliki satu inti yang besar. Jenis sel darah putih ini dihasilkan oleh jaringan-jaringan limfoid dan dapat dibedakan menjadilimfosit dan monosit. Bentuk leukosit lain adalah granulosit, pada cairan sel terdapat butiran-butiran yang menyerap zat warna tertentu dan inti sel berlekuk-lekuk. Granulosit dihasilkan oleh sumsum merah pada tulang dan dapat dibeda-bedakan lagi berdasarkan kemampuannya menyerap zat warna menjadi neutrofil, eosinofil,